Pada akhirnya dia kalah dalam perlombaan, namun apa yang dia tampilkan bukanlah sebuah kekecewaan namun sebuah kebanggaan, semangat untuk berkompetisi dan semangat Olimpiade sejatilah yang berada di dalam jiwanya, kita patut malu dengan kejadian yang mencoreng atlet badminton kita yang dinyatakan bermain dengan trik kotor untuk menghindari pertemuan dengan lawan yang berpotensi besar mengalahkan kita, namun olimpiade bukan hanyalah sekadar persoalan menang kalah untuk mencari hadiah ataupun bonus. Idealnya tampil di olimpiade adalah kebanggaan dimana lambang Garuda didada dipertaruhkan dan Indonesia Raya dikumandangkan adalah bonus dari kerja keras yang kita rindukan,tapi pada akhirnya atlet tidak bisa disalahkan karena belum ada jaminan pasti bagi mereka dihari tua sekalipun mereka berprestasi.
Pelajaran kedua yaitu tentang keterbatasan bukanlah sebuah alasan bagi kita untuk tidak berusaha lebih baik, perenang tersebut tidak pernah mengeluhkan tentang fasilitas apa yang dia gunakan untuk berlatih, banyak juga role model terutama pendidikan di Indonesia seperti anak-anak yang berangkat sekolah harus menyebrang sungai atau jalan berkilo-kilometer jauhnya, kita bisa lihat contohnya di dalam film Denias. Kadang kita mudah mengeluh, tapi pantaskah kita mengeluh dengan apa yang kita dapatkan selama ini?
Yang jelas kita mendapat pelajaran berharga dari cerita diatas bahwa capailah impianmu dengan apa yang kamu miliki, jangan meminta lebih, dan jangan pernah mengeluh. Semoga bisa menginspirasi.
No comments:
Post a Comment