Saturday, December 30, 2017

Pantun akhir 2017

Mengakhiri 2017,
Mari berpantun.
Jalan-jalan ke kota padang,
Berduaan sambil bergandengan tangan,
Tahun yang lama cukup dikenang,
Tahun yang baru penuh tantangan.
Tiga jam di jalan perut keroncongan,
Sampai di restoran hendak memesan gulai,
Yang masih menjadi angan-angan,
Semoga semua bisa tercapai.

Wednesday, December 20, 2017

Target 2018

Menghitung belasan hari menuju 2018, lalu apa yang kamu ingin dicapai lex,  kata Tuhan?

1. Mewujudkan mama minta menantu, cari-cari dulu
2. Nabung buat beli mobil dan bisa nyetirnya
3. Kuliah lagi
4. Lebih banyak bersyukur dan    menikmati hidup.

Mungkin itu saja target nya tidak perlu banyak-banyak karena beberapa target sudah tercapai dan terima kasih Tuhan telah mengabulkan keinginan dan target hidupku.

Bekasi,  20 Desember 2017
Xanderstan,

Saturday, July 1, 2017

Perpisahan yang biasa

Bagiku mutasi bagaikan makan siang,  rasanya hampir setiap hari dan menunya selalu berganti,  begitu pula dengan mutasi rasanya hampir setiap hari dan orang-orang silih berganti,  dan aku baru ingat ini aku makan di restoran utara bekasi.  Namun bagiku takkan ada cita rasa terlezat sekalipun di restoran manapun.  Seseorang berkata makan akan menjadi nikmat bukan dengan apa kita makan tetapi dengan siapa kita makan,  yang terpenting aku bisa menikmati waktu bersama kalian,  kalian yang selalu menjadi kenangan indah saat kita sedang dicerca dan dicaci maki namun selalu ada tawa dibalik semua itu, kita yang takkan terbunuh lewat kata-kata karena punya tekad yang sama,  menjadi andalan bangsa,  menjadi pion-pion kecil namun menjadi kuat karena lawan kita hanyalah raja-raja tanpa pasukan,  kita akan menang dengan mudah menghadapi segala masalah,  takkan pernah kabur dan menyerah. 

Meski kita kini berada direstoran yang berbeda jangan pernah lupakan tempat dimana kita pernah mampir disini direstoran tua ini digubuk tua ini, karena jiwa kitalah yang muda.

Untukmu jiwa-jiwa yang senantiasa muda kaum uttaran

Thursday, June 29, 2017

Kembali Pulang

Kembali pulang

Air takkan pernah mengingkari darimana ia berasal, ia hanya lupa.

Ketika sang bumi meneteskan peluhnya,  mebgalirkan buih demi buih,  dari sanalah seharusnya sadar ia menjadi penting.  Air takkan pernah tamak ketika berada dibawah bumi,  ia  dermawan dan bersahaja, memberi kehidupan bagi bumi dan isinya, menjadi penting, namun air selalu rendah hati.  Penting pula menjadi rendah hati yang tidak pernah lelah.  Bukannya air sudah lelah namun tak ada tempat lagi bagi dirinya yang mulai tumbuh kembang.  Lambat laun air pun dipaksa berpindah karena darat takkan mampu menyisakan ruang bagi dirinya,  ia murka,  ia naik ke atas lalu menghempaskan daratan, setelah itu ia mencari tempat baginya untuk menempa diri mencari jatidiri.  Ia pergi ke laut yang membuat dirinya memiliki rasa, kadang ia menjadi ombak yang keras memecah batu karang, kadang ia tenang selembut kapas.
Hidup di laut begitu singkat dan kerasnya,  nasib buruk akan mengubahnya menjadi batuan dingin yang padat,  terkekang tak bisa kemana-mana sampai bumi akan meneteskan darahnya,  membawa dirinya kembali menjadi air. Nasib baik akan membawanya terbang tinggi ke puncak tertinggi di bumi melihat semuanya dari atas sana.  Menyenangkan begitu nyaman sampai pada akhirnya ia menjadi tamak dan lupa darimana ia datang.  Ia dapat bertindak sesuka hatinya,  berkuasa atas segala  tindakannya,  kadang ia bijaksana namun tak jarang licik,  kejam,  sampai menindas semua yang ada dibawahnya sampai ia mendapat tanda bahwa kegelapan akan datang. Ketika masa gelapnya itu datang,  air pun sadar bahwa waktunya di sana pun sebentar dan tidak ada siapapun yang dapat mengubah takdir,  takkan ada yang dapat menolong.  Begitu waktunya telah tiba,  ia akan pulang kembali ke rumahnya, turun menjadi pelepas dahaga bagi mereka yang kekurangan,   turun ke tempat dimana ia akan berbagi kebaikan dan cinta kasih, dimana ia menjadi sumber kehidupan,   tempat dimana dia merasakan ketenangan, memberikan kesejukan,  meredam kobaran amarah,  dan kesengsaraan.

Air takkan pernah mengingkari darimana ia berasal,  ia hanya lupa.

Saturday, May 13, 2017

Sebuah Renungan Pensiun

Beberapa hari ini ada seorang senior kami yang baru saja pensiun,  Pak Lingga namanya,  beliau telah lulus dari masa bhakti menjadi purnabhakti.  Sangat luar biasa  mampu lulus dari semua tantangan kerja, kesehatan,  semua persoalan hidup yang mengantarnya sampai disana.  Kira-kira tahapan manusia pekerja adalah begini lahir,  sekolah/kuliah, cari kerja,  bekerja,  pensiun.  Setidaknya saya baru sampai tahap bekerja,  tahap ini paling lama kalau ditotal butuh waktu 35 tahun sampai kemasa itu masih sisa 33 tahun lagi.  Namun apa yang dipikiran kita menjadi kesusahan atau kedukaan namun disanalah ada kesukaan.  Maksudnya apa tiba-tiba saya menyambungkan saya terhadap hal itu?  Dalam 33 tahun yang bagi mereka waktu yang sangat lama,  mungkin hanyalah sebuah siklus yang ketika berangkat kerja ngantuk mengeluh,  ketika pulang capek lalu mengeluh lagi,  pada saat bekerja selalu mengeluh-mengeluh dan mengeluh, namun saya yakin kalau misal tiap hari kita tidak mengeluh maka waktu akan tidak terasa,  mungkin saya harus lebih menanamkan ini pada diri saya.  Jalankan prosesnya,  maka kamu akan menikmati segala prosesnya tersebut. Ada hal lainnya yang sangat aneh bagi semua orang ketika saya cuti saya masih datang kekantor betapa saya sulitnya lepas dari kantor mungkin karena rumah dekat kantor. 

Terlepas apa yang kita punya dan lakukan itu kita hanya berusaha tapi Tuhan yang menentukan,  Pns mana yang tidak mau pensiun secara sehat atau pns mana yang diberi umur panjang,  perjalanan masih akan sangat panjang dan saya sadar masih sangat muda dan ingin selalu muda,  sehingga saya perlu banyak belajar lagi.

Tuesday, May 9, 2017

Sang Musafir

Pedagang A datang jauh dari negeri sebrang kira-kira empat setengah ribu kilometer jarak yang harus ditempuh menggunakan perahu dan pedagang B datang jauh sekitar delapan ribu kilometer datangnya dari tujuannya itu dan terakhir dari dua belas ribu kilometer datanglah pedagang C. Mereka yang sudah datang jauh-jauh dari kampung halaman ingin meraup keuntungan sebesar-besarnya.  Pada akhirnya bukan barang daganganlah yang membuat mereka bersaing karena ditempat dagangan mereka itu ada potensi untuk berkuasa atau menjajah tempat tersebut sehingga kacaulah suasana tempat tersebut yang awalnya indah,  tenteram,  ramah,  dan teratur.  Semenjak kedatangan mereka hidup rakyat di tempat itu jadi terpecah belah,  mereka ada yang sangat berkeyakinan mengikuti pedagang A,  pedagang B,  atau pedagang C.  Mereka yang tadinya tidak terpisahkan menjadi saling memusuhi satu sama lain apalagi semenjak terjadi asimilasi kultur disana.  Dan akhirnya keturunan-keturunan itulah yang pada akhirnya berebut kekuasaan di tempat itu hingga pertumpahan darah terjadi di tempat itu selama ratusan tahun.  Namun pada akhirnya mereka sadar bahwa seharusnya kehidupan rakyat itu bukanlah sebagai barang dagangan,  keyakinan itu bukanlah barang dagangan yang takkan bisa menjadi debat,  mereka hanya perlu paham dan toleran terhadap segala perbedaan bukannya saling menguasai dan menikam karena mereka beda,  beda tempat asal, beda keyakinan. Ketika generasi baru lahir dan pada akhirnya mereka yang memiliki jiwa-jiwa yang idealis yang tidak dibutakan dengan uang yang mampu membuat mereka bersatu. Karena merek yakin mereka lahir karena darah mereka tertancap di negeri ini walaupun mereka bukan warga asli setempat.

Thursday, April 27, 2017

Pelajaran bekerja

Orang yang suka menuduh orang lain tidak bekerja sesungguhnya 70% waktu bekerjanya adalah ngomongin orang dan dipakai tidak bekerja.

Kadang kita lebih mudah menilai orang lain daripada berkaca apakah kita lebih buruk daripada seseorang

Tuesday, April 11, 2017

Tentang pekerjaan

Bekerja itu banyak tantangan dan mencari win-win solution, buat keluargaku di masa depan(penulis sedang berhalusinasi) bekerja itu tidak sepenuhnya menggunakan pikiran tetapi kadang kita mencurahkan emosi didalamnya. Dalam keadaan senang mungkin kita tidak terasa bekerja berjam-jam tahu-tahu sudah jam pulang saja, tetapi ketika kita sedang ada masalah pribadi atau pekerjaan atau mendapat teguran dari atasan maka pekerjaan ringan jadi terasa berat belum lagi di dalm kantor pasti saja ada yang bergosip ria, menjelek-jelekan orang lain atau iri dengan rekan kerjanya sendiri, selama hampir tiga atau empat tahun bekerja saya sendiri bertemu orang-orang yang punya karakter berbeda-beda tapi pada akhirnya lebih baik diam dan sambil menyelesaikan pekerjaan yang telah ditugaskan, untuk keluargaku yang kelak membaca tulisan ini maka diam adalah pembelaan diri terbaik dalam bekerja, biarkan orang lain menilai dari luar tapi pada dasarnya orang lain tidak bisa menilai inner beauty kita, yang hanya orang lain tahu hanyalah keburukan saja yang sangat mudah kita cari. Jangan lah pula mulutmu menjadi manis bila bertemu atasan atau rekan tapi kamu sebenarnya tidak ngapa-ngapain yang ada hanyalah prestasi orang lain yang kamu klaim sebagai keberhasilanmu. Berikutnya jangan menyebarkan gosip atau praduga tak bersalah, kasihan kan orang lain yang menjadi bahan omongan padahal belum tentu benar bisa jadi fitnah karena ingin dapat jabatan. Adalagi semua yang kamu tahu belum tentu membuat kamu bertambah ilmunya jadi harus ada yang di delete permanent. Selain itu kamu harus juga bisa membedakan dan membatasi wewenang yang bisa kamu lakukan mana yang tidak, jangan mau kamu menjadi korban kesalahan atasanmu dan hendaknya kamu tidak melakukan apa yang seharusnya lakukan. Pada dasarnya perintah atasan harus dilakukan sebaik-baiknya, mengapa? karena loyalitas itu yang paling susah dicari. Lalu jangan pernah kamu menolak perintah atasan, terima saja dulu perintahnya selama masih tidak melanggar hukum seharusnya dikerjakan. Karena setiap perintah adalah ujian dari atasan buat kamu terkadang mereka lupa sendiri apa yang mereka perintahkan.

Tuesday, March 21, 2017

yang lalu, perjumpaan dengan stan.

Tak pernah terpikir kalau saat itu jadi PNS atau kerja di kemenkeu, karena cita-cita saya jauh dari itu mungkin ahli geologi atau financial planner kala SMA. Masa SMA bisa dibilang masa nano-nano dimana kesenangan itu tidak berasal dari hal-hal yang mewah, kalau biasanya jaman SMA hobinya nonton di bioskop lalu makan saya dan teman-teman hobi main bulutangkis, tapi sampai sekarang ga pernah jago. Nyaris kenakalan-kenakalan Di SMA tidak kami perbuat kecuali sekali tidak ikut upacara dan ketahuan. Namun disini saya pun bimbang karena pada akhirnya harus menentukan jurusan atau kuliah dimana kah saya nanti. Saya mungkin telah berusaha mati-matian belajar tapi tidak efektif dan tertekan, saya gagal dimana-mana, impian saya, orang tua saya sirna, saya selalu ingat kata-kata orang tua saya supaya harus masuk perguruan tinggi negeri karena biaya lebih murah. Sejauh itu berapakah uang yang saya habiskan untuk bimbel disana dan disini selama tiga tahun, biaya pendaftaran disana dan disini mungkin hampir dua juta, disaat orang tua saya pun pensiun dini dari karyawan swasta, saya sedang punya ambisi namun ambisi saya itu pupus dengan tekanan-tekanan yang pada akhirnya saya harus menyerah dengan itu. Lalu ada STAN di sekitar bulan Juli yang akan melaksanakan Ujian Masuk, saya ikut, saya ingat mengapa saya bisa lulus, itu karena faktor nothing to lose, dan dalam satu bulan terakhir saya belajar bahasa Inggris secara intens, kali ini Saya menang. Saya menang karena Kelimpahan Tuhan, saya sangat bersyukur. Ternyata saya tidak perlu membayar uang pangkal ke perguruan tinggi manapun, saya waktu itu sangat bersyukur karena mama selalu mensupport untuk selalu tidak tegang dalam ujian, dan papa yang mengantarkan saya pendaftaran dan ujian naik motor  bolak-balik bekasi-bintaro.

Akhirnya tibalah saya menjadi mahasiswa STAN, tak pernah terpikir apalagi karena salah seorang teman sepertinya sangat mempersiapkan ujian ini, sehingga saya jadi nothing to lose juga karenanya, tanpa tekanan.


Sunday, March 5, 2017

IBL 2017 hanya penikmat dari layar kaca dan streaming

Tahun 2017 hobi saya menonton basket berlanjut, karena yang baru saya ikuti ini adalah liga basket professional Indonesia yaitu IBL, kebetulan juga saya seringkali update di mainbasket.com atau link ibl. Mengejutkan untuk tahun ini karena ada aturan mengenai penggunaan pemain asing yang dimana dua pemain boleh direkrut masing-masiing tim, yang satu tingginya tidak boleh lebih dari 185cm. Kebijakan ini mematikan perkembangan pemain lokal karena minimnya jam terbang, namun pengalaman pemain asing bisa ditularkan ke pemain lokal sedikitnya. Yang aneh lagi pemain naturalisasi dipersamakan dengan pemain asing, sungguh kejam, pada dasarnya mereka telah berkorban untuk mendapatkan WNI untuk dapat membela timnas atau main di liga nasional, namun keberadaan mereka malah kalah saing dengan hadirnya pemain asing yang lebih berkualitas. Yang sudah menjadi korban diantaranya brandon jawato, ebrahim eenguio lopez, anthony ray hargrove. Kebijakan ini memang membuat pemain asing pikir dua kali untuk menjadi WNI. Lalu ada masalah di draft pemain ada nya salary cap sebesar 3000 usd per bulan, sebenarnya pemain asing itu perlu dibatasi gajinya, tapi tidak serendah itu juga, walaupun sistem penggajian diberikan subsidi oleh provider kepada pihak klub namun apabila klub menyanggupi menambah gaji pemain maka, pemain berhak mendapatkan gaji yang layak, karena kualitas pemain tak lepas dari gaji yang diterimanya.
Lepas dari itu ada beberapa pemain asing yang menurut saya belum nyetel dengan permainan tim, mungkin karena over weight atau karena terlalu egois atau over confident. Contohnya pierre Henderson itu menurut sangat susah buat lari saja dan shootnya kurang bagus namun reboundnya sangat baik untuk tim sebesar aspac masih jauh dari harapan begitunya juga dengan mckinney dari cls. Pemain asing di tim kecil seperti pacific atau nsh justru membantu tim ini menjadi salah satu tim kandidat playoff,dari segi pemerataan sistem berjalan dengan bai, namun kalau pemain asing itu foul out, cedera, kehabisan tenaga maka celaka lah tim kecil itu karena ketergantungan pemain asing. Menjadi perhatian tersendiri bagaimana sistem ini akan terus dipakai atau perlu direvisi. Idealnya satu tim cukup menggunakan satu pemain asing dan bebas menggunakan pemain naturalisasi, dua pemain asing malah membunuh kehadiran pemain lokal, jam terbang menjadi sedikit, misalkan ada satu pun pasti permainan akan selalu terkunci pada satu pemain asing, apalagi dua dengan satu bigman dan satu small, yang lain hanya jadi pelengkap saja, mau lihat buktinya, silahkan lihat pertandingan all star ibl 2017 berapa angka yang dicetak pemain asing dan berapa oleh pemain lokal. Itu saja sudah all star lokal apalagi pemain non allstar lokal. Makin tenggelam. Bagaimana pun sistem pemain asing yang tepat harus digodok, mungkin boleh dua pemain asing tapi harusnya satu saja yang di court, secara bergantian masuknya sehingga ada perang taktik antar pelatih yang membuat permainan jadi seru.

Sunday, January 1, 2017

2017: Tahun karya

Menjadi PR bagi mereka yang membuat resolusi di tahun sebelumnya, lalu tidak melaksanakannya sudah jadi hal biasa, jika anda tidak punya resolusi atau target berarti anda mungkin tidak punya semangat hidup. Semakin banyak target akan semakin bagus meski tidak fokus, tapi semakin banyak target setidaknya anda akan mencapainya beberapa.

Tahun 2017 akan ada saatnya kerja, kerja, kerja. Resolusi 2017
1. Buktikan diri untuk bekerja lebih baik
2. Belajar bahasa Inggris
3. Nabung biar bisa beli mobil
4. Cari pacar hehe

2016: Fenomenal, Sebuah Milestone

Banyak kenangan di tahun 2016 yang akan sangat sulit terlupakan di januari saya berulang tahun, februari sudah sibuk dengan penyuluhan, maret digemparkan dengan efiling, april pun demikian ditengah kesibukan itu aku mengucapkan selamat tinggal kepada motor mio yang membawaku selalu menuju kantor homebase, meskipun mei dan juni tidak terlalu sibuk, tapi di bulan juli pemerintah dengan DJP nya mengeluarkan produk baru Amnesti Pajak yang berujung sibuknya kantor pajak sd akhir tahun, sedangkan Bulan agustus masih spesial karena ada 17Agustus dan penyuluhan amnesti pajak, September aku hampir saja beli rumah, tapi realisasi nya dibulan Oktober, lagi-lagi bertepatan dengan periode sibuk yang batas dari periode 2 amnesti pajak, november kita tetap disibukkan dengan amnesti pajak, Desember adalah tantangan sebenarnya saya dan teman2 dituntut untuk lebih kerja keras lagi dan lagi. Dan kembali terulang aku masuk kerja dihari cuti ku, menyenangkan bisa menutup tahun dengan rekan kantor dan menutup tahun 2016 dengan realisasi 93%. Terima kasih Tuhan atas kesempatan yang Engkau berikan.2017 semakin bersinar.