Saturday, December 27, 2014

cuman iseng tentang kisah kucing kaya

Ada beberapa hal yg membuat saya menjadi gemar menulis, diantaranya adalah setelah menonton saving mr.banks, idealismenya pl travers melawan walt disney, anak kecil amerika jaman 60an mana yg gak tau mary poppins. kedua adalah setelah nonton doraemon stand by me yg ceritanya biasa saja dan ending yang kurang mantap, beda dengan cerita doraemon yang pernah saya tonton seperti birth of nobita, married if nobita, atau, birth of doraemon. tapi film itu memberikan inspirasi bagi saya untuk menulis lagi.

Suatu hari ada anak kucing, kita panggil saja dia mengmeng, lahir dari majikan yang kaya raya dan selalu makan enak. Setiap hari ia makan makanan kucing yang bergizi tiga kali sekali dan dimalam harinya mengmeng minum susu. Setiap dua kali mengmeng dimandikan dengan shampoo yang wangi dan ekslusif, dan tidak lupa setiap minggu mengmeng dibawa perawatnya untuk ke salon sekadar melakukan perawatan seperti memotong bulu-bulunya, memotong kuku jarinya, dan menikmati pijatan demi pijatan yang memanjakan mengmeng. Betapa sempurna hidup mengmeng, sampai tak sadar dirinya telah dewasa namun belum memiliki temannya sesama kucing. Suatu malam ia merenung sampai bermimpi bahwa hidupnya hanya kebahagiaan yang palsu namun sadar dirinya juga takut apabila ia harus keluar dari rumah. Dirinya juga belum pernah bertemu langsung dengan sang majikan, lantas ia juga berfikir selama ini siapa yang memberinya kehidupan yang mewah ini. Yang selama ini tidak diketahui mengmeng pemiliknya tertarik dengan keindahan bulu-bulu mengmeng saat dilahirkan namun karena saking sibuknya sehingga pemiliknya tidak pernah menempati rumah dimana tempat mengmeng tinggal.

Sampai suatu ketika ada peristiwa yang gempar, yaitu perampokan, seluruh barang berharga punya majikan mengmeng dirampas, tidak ada yang tersisa, mengmeng pun ikut dibawa kabur karena dianggap bisa dijual di toko hewan dan harganya mahal. Ketika perampok itu hendak bersembunyi ke suatu tempat dari kejaran polisi, perampok tersebut menjatuhkan kandang tempat mengmeng dikurung, mengmeng pun selamat namun matanya yang satu cacat. Lalu ia tidak sadarkan diri karena sakit yang didapatnya sehabis terjatuh. Sebelum ia pingsan melihat sekilas bayangan orang dewasa membawanya ke suatu tempat.

Besoknya ia bangun dari tidurnya itu, mendapati dirinya sudah berada di rumah yang tidak terlalu besar namun hangat, penuh tanaman, dan sederhana. Lalu saat ia tahu matanya sudah tidak berfungsi, ia nampak kecewa karena matanya sudah cacat dan dirinya tidak lagi kucing menggemaskan seperti yang dulu. Tiba-tiba ada seorang anak kecil berumur 12 tahun keluar dari kamarnya dan menuju tempat mengmeng yang terbaring di atas keranjang di depan teras rumah. Anak itu memeriksa tubuh mengmeng yang terluka bagaikan seorang dokter, lalu merawatnya dengan kasih sayang. Disinilah mengmeng merasakan kehadirannya di dunia dihargai, dan seperti merasa lahir kembali ke dunia.

Sesaat kemudian ada Seorang perempuan usia lanjut keluar dari sebuah ruangan, anak kecil itu berteriak "nenek-nenek kucing itu telah bangun." Ternyata yang membawa kucing itu adalah nenek dari anak kecil tersebut, terkejutlah mengmeng. Mulai saat itu mengmeng yang berusia 12 tahun setia kepada sang nenek dan anak kecil dan telah menolong dirinya dari maut. Di lingkungan baru mengmeng memiliki suatu keluarga dan teman baru, dan ia merasa lebih dihargai dibanding di majikan yang dulu, yang belum sempat ia bertemu sekalipun, majikannya itu pun tak pernah merasa kehilangan mengmeng. Mengmeng selalu membantu mengusir tikus-tikus dan binatang-binatang hama lainnya yang sering masuk tanpa diundang dirumah barunya tersebut.
Akhirnya mengmeng senantiasa menjaga rumah nenek tersebut sampai anak kecil tersebut kuliah, sehingga hanya nenek itulah yang tinggal disana. Mereka menjalani hidup masa tua bersama- sama sampai ajal menjemput mereka.

Dari cerita itu kita bisa ambil bahwa hidup yang utama dari kita adalah mencintai sesama dan lingkungan. Kepedulian kita akan orang lain akan lebih bermakna disaat mereka membutuhkan itu. Anggaplah sesamamu itu sebagai bagian dari dirimu bukan yang hal terpisah. Karena dengan itu kita akan selalu menjaga mereka, mencintai mereka seperti diri kita sendiri.