Wednesday, September 28, 2016

membeli rumah itu jodoh-jodohan

Satu fase terberat ketika pria mulai memasuki umur 25 adalah dituntut kemapanannya. Bagi saya sendiri kemapanan seorang pria bisa diukur dari apakah dia sudah memiliki rumah. Mencari rumah itu modalnya besar, dan harus disertai planning bagaimana dananya, tempat yang strategis beserta fasum dan fasos, yang jelas mencarinya itu sulit, karena kalau kata orang jodoh-jodohan. Saat ini saya sendiri cukup pusing memikirkan yang terbaik(beruntungnya saya punya mama super yang selalu membimbing saya). Dari segi pendanaan ketika saya single mungkin akan terasa sangat ringan, tapi ketika double tentunya biaya akan selalu terasa besar. Maka dari itu mencari pasangan yang mau mengerti dirasa seperti juga halnya mencari rumah, sedikit pasangan yang benar-benar mengerti financial planning yang baik yang pasti semua perlu proses kedewasaan keuangan. Harus ada pengereman(pengendalian diri) dan jauhkan rasa egois dan nafsu. Sayangnya banyak yang seumuran saya begitu menikmati hal yang hedonis, tapi masa muda memang tidak bisa datang dua kali, your only live once. Kamu harus belajar persamaan ekonomi y=c+s/i . Menikmati hidup bukan berarti harus boros atau makan makanan mahal atau berpakaian mahal, jajanan anak sekolah pun, bisa buat kalian senang, sesekali traveling ke luar kota atau negeri sebenarnya tidak masalah tapi jangan lupakan porsi buat investasi. Jangan lupa beramal atau membantu orang lain,kelak rezeki itu lancar layaknya keran air yang terbuka, kalau keran mu saja selalu tertutup bagaimana orang lain bisa minum.

pesan untuk istri dimasa depan:
Jika saya ngga modal  bukan berarti saya ngga punya modal, saya justru menyimpan modal untuk masa depan kit kelak. Jika saya irit bukan berarti pelit, jika saya pelit saya hanya pelit terhadap diri sendiri itu semua hanya untuk kita dan anak-anak kita.