Sunday, September 9, 2018

menjelajahi Pusat Kota Batam

setidaknya buat mengisi kekosongan atau ketiadaan kesibukan mari kita menulis kembali

Apa sih ciri khas kota Batam, jembatan barelang katanya, tapi saya belum sampai kesana mungkin lain kesempatan. Akhirnya yamg membuat saya setidaknya secara sah jadi orang Batam adalah foto di tulisan welcome to batam. Tulisan ini  adanya di Batam Centre tepatnya di bukit di belakang alun-alun engku putri. Seandainya dilihat dari atas tulisan welcome to batam , alun-alun engku putri dan pelabuhan batam centre seharusnya lurus. Tulisan ini konon katanya bisa menyala di malam hari tapi saya sendiri belum pernah melihat menyala di malam hari, mungkin kalau ada acara-acara besar. Selain tulisan welcome to batam yang melegenda sekitar 50 meter ada alun-alun engku putri disana sangat luas sekali, seringkali orang menyebutnya dataran engku putri saking luasnya. menjadi simbol kemegahan pemda Batam yang tepat berada disebelah alun-alun ini, luar biasa megah dan mewah, ada lapangan basketnya ada track joggingnya, dulu ada panjat tebing tapi sepertinya sudah dicopot dan sudah tidak ada lagi. Disana banyak penjual makanan ringan seperti takoyaki atau sosis bakar dan minuman, saya juga sempat untuk bertanya-tanya dengan penjual yang ada disana, sabtu itu biasanya ramai namun karena ada acara di gelael yang menghadirkan ust. Abdul Somad, jadi sabtu ini agak sepi. Menurut saya yang harus diperbaiki dari kedua tempat disana, untuk tulisan welcome to batam dibuat semacam panggung yang pada pasti nanti berguna jika ada acara-acara musik atau pertunjukan seni dan dibenahi tempat-tempat untuk spot foto. Untuk alun-alun agar lebih ditambah lagi fasilitasnya seperti taman bermain, lapangan voli dan juga panjat tebing dibiarkan ada, tanaman-tanaman juga lebih diperbanyak dan undang juga komunitas-komunitas pecinta seni untuk mereka beraktualisasi, seperti bandung yang tak pernah kehabisan seniman, mungkin itu yang jadi peluang untuk menyaingi singapura, yaitu budaya dan seni yang tidak mereka miliki.

sebulan yang terasa sepi

Sepertinya Batam itu tidak seperti bekasi sepi jalanan enak dipakai kebut-kebutan dan sepertinya lagi masih banyak kampung yang menyebabkan terlihat kumuh dikanan kiri jalanan kampung yang kecil dan gelap rasanya berbeda dengan bekasi kota di malam hari, mungkin saya belum menemukan tempat yang benar-benar ramai di kota ini

sebentar lagi pulang
bulan agustus datang.

3 Agustus 2018

Thursday, July 19, 2018

Hari Pertama.....Batam dan Batara

Selasa, 3 Juli 2018

Untuk pertama kalinya mendarat di Batam dari pekan baru, rasanya Batam itu disana bukit disini bukit pikiran ga boleh sempit hati ga boleh sakit, lho malah pantun.
Ya Batam itu kalau di peta mungkin banyak kesamaan dengan singapura, isinya bukit-bukit, mungkin yang jadi pembeda adalah pembangunannya. Kata orang-orang bedanya bisa 20-30 tahun. Batam ini sebenarnya kota yang indah tapi banyak hal seperti bedeng-bedeng di bukit senyum, tempat yang seharusnya paling indah dan tenang untuk melihat singapura dari kejauhan. Disini juga banyak Mall layaknya kota bekasi. Secara geografis luas pulau batam sekitar 1000 km2 jika dibanding DKI Jakarta sekitar 600 km2, tapi jarak tempuh 10 km bisa dilalui dalam 15 menit di Batam, itulah bahagianya disini macet tidak terlalu banyak (hanya di beberapa lampu merah).

kembali lagi kekantor
besoknya saya baru aktif masuk kantor, kebetulan ada perpisahan dan sambutan untuk pegawai yang akan pindah dan baru datang, tiba lah sampai perkenalan ketika pasti yang ditanya nama dan asal. Ditanya nama saja sudah bingung, nama depan sudah ada dikantor ini (ryan), nama belakang juga ada (alex), akhirnya panggil saja nama depan dan belakang dengan lengkap atau panggil saja saya dengan young lex.

Saya sebagai newbie di Batam ini tidak sendirian tapi ada ACM dan RDF. Semoga kami cepat pulang ke homebase masing-masing.

beberapa hari pertama di Batam