Monday, November 18, 2013

Sajak Pemberontakan kepada Matahari

siang ini, cahaya pun enggan turun
hanya tampak kabut, 

kabut sekarang menjadi temanku 
yang memisahkanku dengan matahari, 
seolah tak mau menyapa,

seperti ada jarak yang memisahkan kami,
aku jauh dari panas yang menghangatkan seluruh raga. 


Tak ada keringat, 
tak ada kulit yang memerah. 
hanya ada penantian dan rindu akan datang matahari, 
benar hari itu aku rindu matahari.


Semua terserah aku dan kabut, 
andaikan temanku itu mau mengalah 
aku bisa bertemu matahari sore nanti. 
namun waktuku tak banyak sore itu 
matahari hanya memunculkan wajahnya sebentar saja sebelum pada akhirnya kembali ke titik permulaan. 
Dan kita berpisah lagi.
haruskah aku berpindah tempat untuk mencari bintang yang lain? 
hanya aku yang tahu jawabannya,semua terserah padaku.