Thursday, October 30, 2014

mencintai mereka yang melahirkanmu.

sayangilah mereka darah dagingmu
seperti layaknya mereka esok tiada
seperti anak kecil yang rindu hadiah
Seperti kita orang dewasa menginginkan kasih sayang dan perhatian

Kecupkanlah tepat di pipi keriput  dan mulai berganti rona.
Peluklah mereka, selagi daging masih melekat di rusuk.
Ringankan lah tangan-tangan serta kaki-kaki mereka yang mulai rapuh

sudah saatnya berganti bukan, mereka bukan yang dulu lagi,
mereka harus berhenti dan istirahat,
mereka yang mulai menikmati masa-masa kerja keras tiga puluh tahun lamanya.

Saat ajal memanggil mereka untuk pulang, lupakanlah dendam serta penyesalan, kirimkan sepucuk doa, kata-kata yang menjadi tiket masuk Sorga.

Monday, October 13, 2014

katanya

katanya mau pergi dari kota ini
ya, kota pinggiran ibukota, di sini
tapi yang ada takut tak bisa kembali

katanya mau pergi semasa muda
ya, masa muda yang bahagia
tapi yang ada gelisah masa muda dirampas masa-masa tak nyaman

katanya mau pergi mencari uang yg banyak
ya, uang itu bisa membeli bermacam-macam benda dunia
tapi kamu ragu dan pelit seakan kamu besok akan dipecat

katanya kamu akan memberi dan beramal ketika kamu menghasilkan,
tapi bagaimana bisa sama diri sendiri saja kami belum tentu.

katanya ya katanya...

takut gelisah ragu yang mesti dikalahkan bukanlah sebanyak kata-kata semangat yang ada di mulut namun kenyataan dan kelakuan. Hiduplah dalam keberanian tanpa ragu tanpa takut tanpa gelisah lalu tapi tetap hati-hati.
mata harus selalu melihat segala penjuru angin, telinga harus mendengar segala suara, dan hati selalu terbuka untuk mencintai sesama dalam kasih.