Sunday, November 23, 2014

tak bisa melihat cermin(hanya paradoks)

d4kamu yang mengaku pecinta jokowi, gus dur tapi kamu sendiri sulit memaafkan dan berjiwa besar

kamu yang suka Soe Hok Gie, tapi sudah tua kamu malah korupsi

kamu yang katanya mencintai alam tapi setiap hari kamu malah buang sampah sembarangan dan tak mau pakai transportasi umum

kamu yang katanya rajin berdoa tapi sama sesama manusia saja kamu tidak pernah peduli malah menyakiti

kamu yang mencintai binatang dan tumbuhan, tapi ketemu kucing saja kamu pukul dan halaman rumah kering

kamu mengaku pandai bergaul tapi sama orang tua saja tidak pernah sapa malah asik handphone

kamu yang mencintai pasanganmu tapi kamu malah selingkuh, bosan katanya

kamu yang hobinya membaca, tapi baca buku saja tidak pernah tamat

kamu yang tidak kalau kamu dicuri, tapi kamu sering menikmati hasil bajakan

kamu yang suka marah-marah, tapi kalau dimarahi tidak mau padahal kamu salah

kamu yang berkendara sering kebut-kebutan, tapi kalau kamu diserempet marah, ditilang saja banyak alasan

kamu yang mengolok-olok syahrini atau raffi ahmad tapi kamu masih sering nongkrong di mall dan makan makanan junkfood

kamu yang pintar tapi tak belajar

kamu yang ga suka cewek/cowok matre tapi kalau dibelikan barang murah(bukan murahan) malah marah

kamu yang benci bbm naik tapi gak pernah matikan alat elektronik

kamu yang suka lautan tapi tidak bisa berenang

kamu yang suka pegunungan tapi alergi hawa dingin

Ketika kita mencela, memaki tetapi kita tidak sadar sesungguhnya kita sendiri berbuat demikian, cermin yang sedemikian indahnya hanya akan melihat orang lain di belakang kita namun tidak bisa melihat bayangan besar yang tepat di mata kita. Yakinlah kamu berbuat apa yang ingin dilakukan kepadamu, jangan sampai kita berbuat apa yang kita tidak inginkan kepada kita, berbuatlah menjadi seseorang yang menghargai satu sama lain dan pandanglah sesamamu sebagai makhluk sederajat terlepas apapun statusnya.

Definisi Gila

kita tak akan tahu sampai mana segilanya kita, apabila kita terus menghitung kebaikan kita sendiri kepada orang sampai-sampai kita rakus akan kekayaan duniawi.

kita juga menjadi gila kalau kita merasa diri kita diguncang masalah terhebat, padahal setiap orang punya masalah masing-masing

kita juga menjadi gila kalau selama kita hidup tapi tak dinikmati jadi cuman sekadar mimpi saja dan bangun sebentar kemudian bermimpi lagi

saya pikir orang yang tidak jujur itu juga gila, tapi orang tertutup merupakan suatu pilihan walaupun pada akhirnya bisa jadi gila bila akhirnya punya masalah dan tidak ada saluran pembuangan

yang pasti semua yang berlebihan itu tidak pernah baik tapi menjadi definisi gila itu sendiri.

yang membicarakan gila itu juga sepenuhnya orang gila.

Thursday, November 6, 2014

Induction Program :Bukan perpisahan, sebuah awal menuju yang lebih baik

Tibalah kita dilantik sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Keuangan pada acara Induction Program pegawai baru 5 November 2014 walaupun sebenarnya resmi di surat terhitung mulai 1 November 2014. Begitu Menteri Keuangan Bapak Bambang Soemantri Brodjonegoro menyematkan nametag, akhirnya penantian selama setahun lebih tuntas sudah. Kita yang kembali ke kampus bersama setelah lamanya waktu tunggu itu, bersabar dan akhirnya tibalah di gerbang penantian. Kita juga merayakan seremoni setahunan wisuda itu meski jumlah kami tak lengkap seperti saat wisuda maupun yudisium bahkan ada yang telah tiada. Kita yang loyal menanti untuk melayani negeri, walaupun kita sebenarnya cukup lelah menanti.

Ada beberapa makna dibalik induction program yang diadakan 5 November 2014;
pertama adalah lahirnya benih-benih baru yang akan memimpin bangsa ini khususnya yang mengelola keuangan negara
kedua adalah kesempatan untuk menjadi birokrat yang lebih baik memperbaiki citra PNS
ketiga adalah ada suatu pertemuan dan perpisahan diantara kita sebagai alumni STAN 2010-2013

khusus untuk makna ketiga ini ada sedikit perasaan campur aduk, karena selama tiga tahun bersama saya kira masa-masa penuh tantangan ini berada di kampus. Kita mengalami beberapa ujian berat dan kita coba atasi itu semua meskipun jumlah kita tak utuh lagi. Tak ada kata selamat tinggal kemarin siang atau sore karena saya sendiri tak mau larut dalam kesedihan setelah acara itu saya yakin kita akan bertemu kembali. Selamat berkarya teman-teman. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan. Semangat perubahan. KERJA KERJA KERJA!!!

Induction Program :Bukan perpisahan, sebuah awal menuju yang lebih baik

Tibalah kita dilantik sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Keuangan pada acara Induction Program pegawai baru 5 November 2014 walaupun sebenarnya resmi di surat terhitung mulai 1 November 2014. Begitu Menteri Keuangan Bapak Bambang Soemantri Brodjonegoro menyematkan nametag, akhirnya penantian selama setahun lebih tuntas sudah. Kita yang kembali ke kampus bersama setelah lamanya waktu tunggu itu, bersabar dan akhirnya tibalah di gerbang penantian. Kita juga merayakan seremoni setahunan wisuda itu meski jumlah kami tak lengkap seperti saat wisuda maupun yudisium bahkan ada yang telah tiada. Kita yang loyal menanti untuk melayani negeri, walaupun kita sebenarnya cukup lelah menanti.

Ada beberapa makna dibalik induction program yang diadakan 5 November 2014;
pertama adalah lahirnya benih-benih baru yang akan memimpin bangsa ini khususnya yang mengelola keuangan negara
kedua adalah kesempatan untuk menjadi birokrat yang lebih baik memperbaiki citra PNS
ketiga adalah ada suatu pertemuan dan perpisahan diantara kita sebagai alumni STAN 2010-2013

khusus untuk makna ketiga ini ada sedikit perasaan campur aduk, karena selama tiga tahun bersama saya kira masa-masa penuh tantangan ini berada di kampus. Kita mengalami beberapa ujian berat dan kita coba atasi itu semua meskipun jumlah kita tak utuh lagi. Tak ada kata selamat tinggal kemarin siang atau sore karena saya sendiri tak mau larut dalam kesedihan setelah acara itu saya langsung pulang ke rumah. Selamat berkarya teman-teman. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan. Semangat perubahan. KERJA KERJA KERJA!!!